Wellbeing Articles

Counseling

COUNSELING

Resolusi Sehat Tahun Baru Anti-Gagal

Awal tahun dianggap sebagai momen tepat untuk memulai hidup baru yang tentunya diharapkan akan menjadi lebih baik, lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih positif. Sayangnya, berdasarkan berbagai studi, hampir 80% resolusi tahun baru yang telah dibuat gagal dicapai. Lalu, bagaimana cara memperkecil kemungkinan gagal? Suatu resolusi harus memenuhi berbagai syarat berikut:

  1. Find ‘the why’ and you will find ‘the how’. Selalu cari alasan di balik berbagai resolusi. Alasan kuat yang memotivasi sebuah resolusi akan menuntun kita ke cara yang tepat untuk mewujudkannya. Jika motivasi kurang kuat, maka kita akan selalu dapat menemukan pembenaran jika kita mangkir. Misalnya, resolusi menurunkan berat badan. Jika alasannya kuat, contohnya, berat badan sudah mencapai taraf mengancam kehidupan, atau misalnya akan menikah 3 bulan lagi sehingga harus menurunkan berat badan agar dapat mengenakan gaun pernikahan, maka sangat besar kemungkinan orang akan mencari cara dan menjalankannya sampai resolusi ini berhasil. Tetapi jika alasan menurunkan berat badan kurang kuat dan jika tidak turun juga tidak apa-apa, maka kita akan sering ‘nakal’ dan selalu mendapatkan pembenaran diri. Misalnya makan berlebihan saat ke pesta, kita akan mudah membenarkan diri dengan mengatakan hanya sesekali saja, mumpung banyak makanan enak, dan sebagainya.
  2. Think big, act small. Bermimpilah yang besar tetapi pecah kecil-kecil mimpi tersebut agar dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ingin menurunkan berat badan 25 kg. Maka, pecah menjadi turun 2 kg dalam 1 bulan atau 0.5 kg dalam 1 minggu. Dengan demikian, setiap hari kita dapat membatasi asupan kalori dan memperbesar penggunaan kalori agar tercapai penurunan 0,5 kg per minggu.
  3. Publish your wish. Publikasi sering kali menjadi pisau bermata dua. Jika kita bijaksana, publikasi resolusi kita (misalnya di media sosial) akan membuat kita lebih terpacu untuk mewujudkannya dan diharapkan pasangan hidup, sanak keluarga, serta rekan-rekan akan memberi dukungan.
  4. Choose achievable one. Bermimpi besar diperbolehkan, tetapi pilihlah dan yakini bahwa mimpi besar tersebut memungkinkan untuk dicapai dengan kemampuan diri sendiri.
  5. Adjust your capabilities. Setiap orang punya kemampuan yang berbeda. Kenali kemampuan diri dan sesuaikan resolusi dengan kemampuan diri. Misalnya, jika ingin menurunkan berat badan, ada orang yang mampu secara total menghindari berbagai makanan berkalori tinggi dan mau secara rutin olahraga, tetapi tidak semua orang punya kemampuan seperti itu. Jika tidak mampu, lakukan secara bertahap. Tidak dapat berlari, tidak apa-apa, tetapi bergeraklah maju selangkah. Satu langkah maju lebih baik daripada hanya diam di tempat.
  6. Make it measurable. Indikator objektif sangat krusial agar kita dapat menentukan keberhasilan sebuah resolusi. Misalnya, jangan hanya mengatakan saya ingin menurunkan berat badan, tetapi katakan saya ingin menurunkan berat badan 20 kg atau sampai lingkar perut turun 20 cm.
  7. Give time limit. Sebuah resolusi akan lebih baik jika diikat dengan tenggat waktu. Misalnya, dalam 1 tahun akan menurunkan berat badan sebanyak 25 kg, maka setiap minggu akan menurunkan berat 0,5 kg. Tenggat waktu mempermudah kita menilai keberhasilan (atau kegagalan) sehingga dapat membuat rencana yang lebih baik.
  8. Always evaluate and plan. Evaluasi harus selalu dilakukan baik dalam jangka waktu yang singkat (misalnya setiap minggu) dan jangka waktu yang lebih panjang (misalnya setiap 3 bulan). Jika gagal mencapai target, evaluasi mengapa kegagalan terjadi dan buat rencana baru.
  9. Celebrate every little success. Merayakan keberhasilan membuat kita lebih termotivasi untuk meraih sukses berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa bentuk perayaan harus sejalan dengan resolusi. Misalnya telah berhasil menurunkan 2 kg berat badan selama 1 bulan, maka hadiah untuk diri sendiri jangan berbentuk kue tart yang tentunya akan mengacaukan resolusi penurunan berat badan. Pilih bentuk lain misalnya membeli peralatan untuk memasak sehat, perlengkapan olahraga, menonton konser, dan sebagainya.
  10. Commitment and consistent. Dua kata ini sangat perlu ditanamkan. Keberhasilan resolusi berakar pada komitmen dan konsisten melakukan hal-hal kecil setiap saat. Jika ternyata ada tindakan yang melenceng dari tujuan, janganlah menghukum diri, anggap sebagai sebuah kegagalan; evaluasi, buat rencana baru, dan eksekusi. Lakukan terus-menerus.

 

Selamat tahun baru!

(dr. Santi/Medical Center KG @kenapayadok.com)