Sobat Kogi, pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat karyawan KG untuk tetap merayakan Oetama Cup yang digelar setiap tahun. Pertama kali sepanjang sejarah, Oetama Cup 2020 akan dilakukan secara online, mempertandingkan tiga cabang e-sports, yakni: PUBG Mobile, COD Mobile, dan Mobile Legends yang dibagi dalam 3 kategori, yaitu: kategori perorangan dan tim. Lebih istimewa lagi karena untuk turnamen online kali ini juga tersedia kategori anggota keluarga.
Tidak hanya sekadar berkompetisi, karyawan KG juga mendapatkan materi edukasi mengenai dunia e-sports sebagai persiapan mengikuti kompetisi Oetama Cup pada 24 Agustus 2020 mendatang. Jumat, 7 Agustus 2020 lalu, Kognisi menyelenggarakan webinar “E-sports: Sebenarnya Permainan atau Olahraga?” dengan pembicara Wilbert Marco Sinantan (Head of Team Manager Rex Regum Qeon/RRQ Team), Wijaya Nugroho (Business Development, E-sports Manager at Garena Indonesia), Kama Aditya (Editor in Chief GridGames) dan dimoderasi oleh Radi Saputro dari KompasTV. Kognisi berharap melalui webinar dan sharing session dengan para narasumber yang sudah sangat berpengalaman di dunia e-sports ini, karyawan KG bukan hanya mendapatkan nilai berkompetisi dan berolahraga melalui Oetama Cup, melainkan juga memperoleh tambahan pengetahuan dan kesempatan mengembangkan potensi diri dalam dunia e-sports sesuai passion masing-masing.
Kama Aditya mengungkapkan bahwa definisi e-sports adalah olahraga yang didukung dengan media elektronik. Untuk menjawab pertanyaan “E-sports: Sebenarnya Permainan atau Olahraga?”, Kama menyajikan data hasil survei GridGames bahwa 85% karyawan KG menganggap e-sports sudah layak untuk diperlakukan seperti olahraga lain yang bisa didukung menjadi sebuah karier sebagai atlet. Namun, mereka juga masih beranggapan bahwa olahraga ini tidak bisa disamakan dengan olahraga lain seperti basket, sepak bola, dan lain-lain karena tidak menggunakan fisik. Keraguan pernyataan ini akhirnya dijawab oleh Wilbert Marco dari RRQ Team yang berpengalaman dalam dunia e-sports. Ia menjelaskan bahwa e-sports adalah olahraga yang tetap membutuhkan fisik karena ada motorik-motorik dan gerak refleks yang harus bekerja seperti posisi duduk yang harus tegak, tangan atau jari yang harus memiliki refleks sangat baik, dan masih banyak lagi. Semua ini juga harus didukung dengan kebugaran tubuh dan pikiran para pemain untuk melahirkan strategi-strategi terbaik, yang didapat dari tidur cukup, pola makan teratur, dan olahraga fisik.
Wilbert menambahkan, “Jadi atlet e-sports itu tidak mudah karena bukan hanya soal bermain game, tetapi juga ada banyak tuntutan dan butuh komitmen serta mindset yang harus dibina seperti jadwal latihan yang padat, turnamen yang harus diikuti, dan membahas strategi pertandingan yang hampir dilakukan setiap hari.” Pertandingan e-sports tidak hanya mementingkan menang atau kalah tetapi juga harus dilakukan dengan enjoy dan ada passion di dalamnya karena e-sports membutuhkan pengorbanan waktu yang setara dengan pekerja full-time supaya bisa berkembang dan mendapatkan penghargaan.
Sobat Kogi, olahraga yang 55% didominasi oleh pria ini ternyata juga sudah berkembang menjadi sebuah showbiz entertainment dengan masuk ke beberapa platform media seperti YouTube dan televisi lho! Salah satunya adalah Garena Indonesia. Wijaya Nugroho menuturkan bahwa selain harus mempersiapkan diri dengan latihan dan strategi yang baik untuk pertandingan, saat ini dunia e-sports harus bisa ‘memanjakan’ penggemarnya dengan berbagai kegiatan, seperti penjualan merchandise, kegiatan live di berbagai platform media sosial , meet and greet dengan pemain, mengadakan turnamen, promosi ke pelosok-pelosok daerah, dan masih banyak lagi.
Bagaimana Sobat Kogi? Dunia e-sports itu menarik kan?
.png){kind=icon}
