Insight Kognisi

>

Trivial

Trivial

Teknologi dalam Filantropi: Viralkan Pesan Empati Bukan Rasa Kasihan

Ibu SULYANA ANDIKKO ANDIKKO

HR Expertise Specialist - Dipublikasikan

Perkembangan media sosial yang begitu pesat dan kebiasaan bertransaksi menggunakan uang elektronik yang semakin lazim ternyata memberi dampak langsung pada meningkatnya perilaku kedermawanan. Menurut data Charity Aid Foundation World Giving Index tahun 2028, Indonesia merupakan negara paling dermawan di dunia dengan perolehan persentase indikator donasi uang tertinggi, yaitu 78%. Buktinya, lebih dari 90% transaksi donasi ternyata berasal dari aplikasi uang elektronik yang baru diikuti dengan transfer bank.

Fakta ini dipaparkan oleh Chief Product Officer Kitabisa.com Vikra Ijas yang hadir sebagai narasumber dalam webinar Kognisi "How to Create an Impactful Social Movement Through Technology" pada Jumat, 17 April 2020. Dipandu Wartawan Desk Komunitas Harian Kompas Denty Piawai Nastitie sebagai moderator, webinar ini mengajak para peserta belajar tentang penggalangan dana dan pengumpulan donasi melalui Kitabisa.com, salah satu platform fasilitator penggalangan dana berprinsip crowdfunding. Webinar ini diikuti hampir 50 peserta dari karyawan Kompas Gramedia dan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara.

Kitabisa.com resmi berdiri sebagai platform donasi online pada 2014. Platform ini memberi kemudahan penggalang dana dengan berbagai kategori permasalahan (misalnya: kesehatan, edukasi, sosial) yang membutuhkan pendanaan untuk muncul di publik sehingga dapat dilihat oleh banyak orang yang tergerak hatinya untuk membantu. Pada 2018 Kitabisa.com berhasil mengumpulkan satu juta #OrangBaik yang menjadi donatur. 

Membangun Kampanye yang Menimbulkan Harapan
Dalam membuat penggalangan dana yang sukses, Vikra Ijas memaparkan bahwa strategi marketing memainkan peran penting. Menurutnya, kolaborasi antara narasi dengan visualisasi yang relevan, ditunjang dengan distribusi yang tepat, dapat mendongkrak kesuksesan penggalangan dana. “Tidak bisa dimungkiri bahwa narasi adalah satu hal, (dan) distribusi adalah hal berikutnya. Sebagus-bagusnya narasi kalau distribusi atau jangkauannya tidak maksimal, tentu hasilnya tidak maksimal. Visual yang digunakan (pun) sebisa mungkin mencerahkan dan mendorong empathy instead of pity,” jelas Vikra. Tonjolkan harapan, bukan rasa iba atau kasihan berlebihan layaknya sinetron.

Selain strategi pemasaran, Vikra juga menjelaskan mengenai kiat mengenali kredibilitas kampanye penggalangan dana. Menurutnya hal tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu legalitas (bila merupakan korporasi) dan status verifikasi penggalang dana itu sendiri. Contohnya, KG Media dan KompasTV yang saat ini memiliki program penggalangan dana untuk Covid-19, memiliki legalitas sebagai inisiator. Penggalang dana komunitas atau individu di Kitabisa.com yang kredibel sudah memiliki tanda verifikasi berupa centang biru di samping namanya serta melakukan transparansi dana kampanye dengan melaporkan penyaluran dana secara rutin. 

Transparansi Dana Kampanye
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menegaskan pentingnya transparansi kampanye bagi para donatur yang kerap kali memantau penyaluran dana kampanye. “Sebenarnya di Kitabisa sangat terbantu ketika ada pihak-pihak yang melaporkan (bahwa) tidak ada kabar terbaru (tentang suatu kampanye). Dengan demikian, kami bisa mengecek lagi ke penggalang bagaimana kabar terbarunya dan meminta mereka memberitakan (kabar terbaru tersebut) untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada para donatur. Ketika dana terkumpul, semua ada di rekening Kitabisa, jadi kalau misalkan ada apa-apa yang perlu diinvestigasi lebih lanjut, dana tersebut aman karena tidak langsung disalurkan ke penggalang,” pungkasnya.

Sebagai penutup, Vikra memberikan pesan untuk jangan ragu berbuat baik dengan berbagi sesuai kapasitas masing-masing mulai dari lingkungan terdekat. “Tidak perlu melihat (seperti misalnya) Didi Kempot yang bisa bikin lima miliaran donasi masuk lewat Kompas. Lakukan (kebaikan) sesuai kapasitasnya masing-masing mulai dari lingkungan yang terdekat. Intinya di era digital ini semakin banyak tools yang memudahkan kita untuk berbagi,” tutupnya.

Kognisi adalah platform berbasis edukasi khusus untuk karyawan Kompas Gramedia dengan berbagai pilihan materi dan kelas. Informasi lebih lanjut mengenai Kognisi dan webinar selanjutnya bisa langsung mengunjungi akun Instagram @kognisikg dan situs learning.kompasgramedia.com. Selamat belajar, Kogifriends! Stay safe, and stay sane!

 

Penulis: Aurina Indah Tiara; Editor: Sulyana Andikko