Bagi para karyawan yang memiliki penghasilan tetap, terkadang kemampuan untuk mengelola pendapatan masih sangat rendah. Akibatnya, keuangan yang seharusnya dapat dioptimalkan penggunaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, malah dihabiskan karena perilaku konsumtif. Maka dari itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran bagaimana mengelola keuangan secara tepat. Berdasarkan survei yang dilakukan PwC mengenai kesehatan keuangan pekerja pada tahun 2020, sebanyak 54% mengaku mengalami stres akibat permasalahan finansial. Jadi bagaimana memulai mengelola penghasilan kamu?
Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan dapat dimulai dengan banyak membaca literasi mengenai finansial. Berbagai platform sosial media maupun aplikasi keuangan telah merajalela menyediakan informasi berupa artikel, infografis, bahkan video tutorial yang tentu saja kita harus cermat dalam memilah informasi terpercaya. Kemudian, memulai mengatur jumlah anggaran dengan membuat skala prioritas. Skala prioritas dapat mempermudah kita untuk mengkategorikan kebutuhan dari yang sangat esensial seperti kebutuhan pokok hingga yang tidak terlalu mendesak seperti berbelanja baju baru. Walaupun terkesan memerlukan usaha yang lebih, skala prioritas terbukti efektif dalam mengatur keuangan.
Sobat KG juga dapat menggunakan salah satu prinsip perencanaan keuangan, yaitu prinsip 10 - 20 - 30 - 40. Penjumlahan dari angka tersebut bernilai 100 yang berarti menunjukkan berapa persen dari penghasilan yang sebaiknya dialokasikan. Prinsip tersebut menjelaskan alokasi anggaran berupa 10% untuk kebaikan seperti beramal, 20% untuk masa depan seperti asuransi ataupun investasi, 30% biaya cicilan, dan 40% untuk kebutuhan pokok. Berbicara mengenai alokasi masa depan seperti investasi, masih banyak dari kita yang hanya sekedar ikut-ikutan saja tanpa mempertimbangkan risikonya. Padahal memperhatikan jumlah anggaran untuk investasi sangat penting, jangan sampai berhutang untuk investasi. Selain itu, penting juga memilih instrumen investasi yang sesuai dengan karakter kita berdasarkan tingkat risikonya. Istilah yang perlu diketahui dalam investasi yaitu low-risk investment dan high-risk investment.