Info KG

Antisipasi Cuaca Panas bagi Warga KG

DEVIN AIRLANGGA

Corporate Branding Analyst - Dipublikasikan

Cuaca yang panas terik bukan hanya membuat tidak nyaman, tapi juga berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan psikis. Rasa gerah kerap membuat mood kita jadi terganggu, cepat marah, mudah tersinggung, uring-uringan, dan lebih cepat terpicu untuk melakukan tindakan kekerasan. Selain itu, kepanasan juga memicu rasa lelah, kurang semangat, dan menurunkan daya konsentrasi kita. Rasa panas yang muncul sampai malam hari bisa membuat orang sulit tidur atau terbangun karena kepanasan. Kurang tidur juga membawa banyak masalah kesehatan.

Gangguan kesehatan secara fisik yang umum muncul terkait dengan cuaca yang panas adalah:

  1. Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Dehidrasi rentan terjadi ketika cuaca panas, orang berkeringat banyak sementara kekurangan minum. Pada tahap dehidrasi ringan, orang yang mengalaminya sering tidak menyadari. Gejala yang dirasakan meliputi mulut kering dan berbau, rasa haus, frekuensi buang air kecil (BAK) yang menurun, jumlah urin yang sedikit, urin berwarna gelap, berbau pesing, rasa lelah, sulit konsentrasi, pusing, kebingungan. Dehidrasi dapat juga mengakibatkan sakit kepala dan migrain. Pada diabetesi, dehidrasi dapat memicu naiknya gula dalam darah.
  2. Gangguan pada saluran kemih. Dehidrasi yang terjadi dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih dan terbentuknya batu di sepanjang saluran kemih. Gejalanya bisa berupa gangguan berkemih yang meliputi rasa ingin BAK terus menerus, nyeri berkemih, rasa panas saat berkemih, rasa tidak  warna urin berubah, bisa kemerahan, berbusa, atau keruh, urin terasa seperti berpasir, nyeri di daerah pinggang bawah, perut bawah, panggul, demam, mual, dan muntah.
  3. Infeksi kulit. Infeksi kulit akan mudah terjadi karena cuaca yang panas dan lembab disertai dengan keringat berlebih terutama di daerah lipatan kulit seperti ketiak, leher, bawah payudara, lipat paha, dan lainnya membuat jamur kulit berkembang biak dengan subur. Gejala utamanya adalah rasa gatal yang memburuk saat beraktivitas dan berkeringat. Gejala lainnya berupa ruam kemerahan mirip seperti pulau dengan bagian tepi lebih merah, kulit pecah dan terkelupas, rasa sakit atau perih.
  4. Heat exhaustion dan heat stroke. Hal ini dapat terjadi saat cuaca sangat panas. Bayi, anak kecil, dan lansia lebih rentan terkena gangguan ini. Heat stroke lebih parah daripada heat exhaustion. Gejala dari heat exhaustion adalah pusing, rasa melayang, mual, merasa akan pingsan, keringat yang banyak, kulit yang lembab dan dingin walaupun berada di tempat yang sangat panas, detak jantung menjadi lemah dan cepat, sakit kepala, dan kram otot. Jika tidak ditanggulangi maka dengan cepat akan berkembang menjadi heat stroke. Gejala dari heat stroke adalah sakit kepala, suhu tubuh meningkat tinggi bisa mencapai 40*C atau lebih, disorientasi, kebingungan, kulit merah terang, kering atau bisa juga lembab. Kejang dan koma bisa terjadi pada tahap ini.
  5. Gangguan pada mata misalnya mata kering, alergi pada mata, infeksi mata misalnya mata merah, infeksi kulit kelopak mata misalnya bintitan, katarak, dan sebagainya.
  6. Penyakit infeksi lainnya seperti infeksi pada saluran napas misalnya radang tenggorokan dan infeksi pada saluran cerna misalnya diare, demam tiroid atau sering disebut sebagai tipes.
     

Untuk membantu Warga KG dalam mencegah berbagai gangguan kesehatan tersebut, simak tip berikut, yuk!

  • Cukupi kebutuhan cairan
  • Makan buah-buahan dan sayur-sayuran
  • Menghindari paparan sinar matahari saat terik
  • Berusaha senantiasa berada dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik terutama bila sedang panas
  • Kenakan pakaian yang nyaman, longgar, dan terbuat dari bahan yang tidak membuat keringat bertambah banyak
  • Seka keringat terutama di sela atau lipatan kulit
  • Tetapkan perilaku bersih dan sehat.

 

Penulis: dr. Santi/Medical Center KG

Penyunting: Devin Airlangga/Corp. Communications KG