Kualitas intelektual masyarakat Indonesia seakan tak pernah puas dan berhenti untuk terus maju dan berkembang. Tiap tahunnya, Indonesia selalu mempunyai gebrakan prestasi yang berkualitas dan menarik perhatian di kancah Internasional. Baru-baru ini prestasi yang berhasil menarik perhatian publik datang dari jagat dunia sinema Indonesia. Tiga karya anak dalam Negeri berhasil menembus festival film bergengsi di kancah internasional yang bernama Busan International Film Festival (BIFF) ke-27. Karya yang berhasil tembus ke festival tersebut adalah Pengabdi Setan 2: Communion karya Joko Anwar, Before, Now & Then (Nana) karya Kamila Andini, dan Teluh Darah karya Kimo Stamboel.
Tentu, hal ini patut dibanggakan karena film dan serial yang bisa lolos ke festival tersebut harus melalui proses seleksi yang sangat ketat. Patut diketahui bahwa ini bukan kali pertamanya Indonesia mampu menorehkan kualitasnya dalam Busan International Film Festival (BIFF). Pada tahun lalu, pelaku industri sinema Indonesia juga pernah sukses menembus festival skala internasional tersebut dengan karya-karya seperti Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Edwin, Yuni karya Kamila Andini, Penyalin Cahaya karya Wregas Bhanuteja, dan film pendek berjudul Laut Memanggilku karya Tumpal Tampubolon.
Ketiga film Indonesia yang berhasil menembus Busan International Film Festival (2022) nantinya akan ditayangkan di tujuh bioskop yang tersebar di kota Busan, Korea Selatan. Nantinya, film-film tersebut akan masuk segmennya masing-masing, seperti Pengabdi Setan 2: Communion masuk ke Midnight Passion, Before, Now & Then (Nana) masuk ke A Window on Asian Cinema, dan Teluh Darah yang akan masuk ke kategori On Screen.
Yuk, kenali lebih dalam mengenai tiga film lokal yang sukses menembus festival kancah Internasional!
Before, Now, and Then