Info KG

Review Pengabdi Setan 2: Communion Ala MyKG

DEVIN AIRLANGGA

Corporate Branding Analyst - Dipublikasikan

Pengabdi Setan 2: Communion, setelah lima tahun sejak perilisan instalment yang pertama. Akhirnya, sekuel horor yang sangat ditunggu-tunggu oleh penonton Indonesia rilis di bioskop. Namun, apakah Pengabdi Setan 2: Communion masih sanggup melanjutkan warisan horor dari film sebelumnya?

Pengabdi Setan 2: Communion

It gets bigger. Definitely get bigger. Di Pengabdi Setan pertama kita hanya diteror di sekeliling rumah saja, tetapi di Pengabdi Setan 2 semuanya lebih besar dan luas. Cakupan cerita dalam film ini juga memasuki konflik yang lebih rumit dan melibatkan lingkungan yang lebih luas. Misteri dan pertanyaan yang muncul di seri pertama, mampu dimasak dan diselami lebih dalam di seri kedua ini.

Hal yang membuat film ini semakin menarik adalah sinematografinya. Joko Anwar memang sudah juaranya terkait gambar dengan pencahayaan yang minim atau low light. Cara Joko Anwar menyajikan gambar dengan low light sudah bisa mengambil hati para penonton setia sejak film Perempuan Tanah Jahanam yang rilis pada tahun 2019 lalu. Pada Pengabdi Setan 2 ini, Joko Anwar tetap konsisten menyajikan gambar low light dengan indah, sehingga rasa takut yang ditimbulkan oleh rumah susun di film ini mampu tersampaikan dengan baik kala menonton.

Tata suara dalam film ini juga gak boleh dilewatkan untuk dipuji. Scoring yang mengiringi film ini sukses memberikan perasaan merinding dan takut. Permainan kombinasi scoring dan pacing dari Joko Anwar sungguh sempurna. Kita sebagai penonton diajak untuk mengikuti suasana terlebih dahulu secara perlahan, hingga akhirnya dibuat pecah dengan keadaan.

Bicara mengenai pacing, cara Joko Anwar membangun suasana menuju klimaks dalam film ini patut diacungi jempol. Semuanya dibangun dengan epic. Sekuel ini seolah menggambarkan Joko Anwar yang gila-gilaan memainkan imajinasinya. Hal tersebut semakin terasa luar biasa kala diiringi oleh penyajian jumpscare yang makin kreatif dan maksimal dengan visual efek yang sudah cukup halus.

Narasi yang ada dalam film ini terasa pas, sehingga kita akan dengan mudah paham apa saja yang ingin disampaikan pada film ini. Selipan-selipan komedi ringan dalam film ini juga terasa pas mengocok perut. Tidak banyak, tetapi cukup digunakan sebagai wadah untuk jantung beristirahat sejenak Setelah digeber oleh deretan jumpscare yang ada. Namun, tetap saja tidak ada yang sempurna, bahkan di Pengabdi Setan 2 garapan Joko Anwar ini masih ada beberapa kekurangan kecil.

Beberapa karakter baru terasa kurang bisa dimanfaatkan secara maksimal. Kehadirannya terasa kurang karena tidak adanya backstory yang mengiringi. Kehadirannya bahkan terasa nyaris tidak mempunyai efek apa pun terhadap cerita dalam film ini. Oleh karena itu, rasanya tidak masalah juga jika karakter tersebut tidak perlu ada dalam film ini, dan efek yang diberikan karakter tersebut dialihkan ke karakter lain sehingga fokus cerita dalam film ini bisa lebih padat.

Selain itu, babak penyelesaian dalam film ini terasa terlalu cepat dan terburu-buru. Hal itu sangat disayangkan karena suasana yang sudah dibangun dengan baik pada paruh awal dan pertengahan terasa sia-sia. Oleh karena itu, babak penyelesaian pada film ini tidak meninggalkan kesan puas dan lega setelah selama kurang lebih satu setengah jam penonton diberikan suasana mencekam dan menyeramkan.  

Hal ini juga sangat disayangkan karena build up adegan puncak di film ini sudah ditata dengan baik, tetapi sayangnya penyelesaiannya tidak dieksekusi dengan baik, sehingga menimbulkan kesan berlalu begitu saja. Untungnya kekurangan kecil tersebut mampu tertutupi dengan sajian horor kelas atas dari Joko Anwar.

Kesimpulan

Akhir kata Pengabdi Setan 2: Communion adalah sebuah pengalaman sinema luar biasa karya anak dalam negeri. Joko Anwar sukses menaikkan standar film horor di Indonesia. Rasanya Pengabdi Setan 2 ini adalah bentuk pemecahan standar film horor yang dilakukan Joko Anwar untuk mengalahkan standar yang ia buat di Pengabdi Setan pertama. Film ini tidak hanya sukses buat menebar teror di sepanjang durasinya, tetapi juga sukses memberikan sajian teknis yang bisa dibilang kelas atas dan luar biasa bagi pemandangan perfilman di Indonesia.

Yuk, Warga KG luangkan waktu kalian di akhir pekan untuk menonton film ini di bioskop, dan dapatkan pengalaman sinema yang luar biasa dari tangan dingin Joko Anwar! Perlu diingat ya, saat menonton kita tidak boleh merekam! Kamu masih bisa foto tiket atau roll credit saat film telah selesai, tetapi jangan merekam dan memfoto saat film sedang dimulai.

Sekian ulasan mengenai film Pengabdi Setan 2: Communion, nantikan ulasan film lainnya hanya di MyKG! Sampai jumpa, Warga KG!