Jakarta, 17 Januari 2024 – Sebagai bentuk upaya konservasi tanah dan pengurangan ancaman kekeringan, Kompas Gramedia telah menerapkan Rain Water Harvesting (RWH) atau Sistem Panen Air Hujan (PAH) sejak 2010. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan. Menurut Kepala Engineering Building Management Palmerah Barat Isnu, sistem ini membantu Kompas Gramedia menghemat kebutuhan anggaran air hingga Rp 1.000.000 per bulannya saat musim hujan.

Sistem PAH telah diimplementasikan di beberapa lokasi, seperti di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan dan Palmerah Barat. Setiap PAH di gedung-gedung tersebut mampu menampung hingga 10.000 liter air hujan, sehingga total kapasitas penyimpanan mencapai 20.000 liter.

Air yang digunakan oleh sistem PAH berasal dari hujan yang turun di area gedung parkiran. Proses dimulai dengan menampung air hujan tersebut di storage pertama, di mana kotoran seperti dedaunan dan debu dapat terendap. Setelah melalui tahap ini, air hujan akan mengalami proses filterisasi untuk memastikan kualitasnya sebelum akhirnya siap digunakan.

Building Management Kompas Gramedia memanfaatkan air yang sudah diolah untuk memenuhi kebutuhan sanitasi operasional gedung sehari-hari. Penggunaannya mencakup penyiraman tanaman dan flush kloset di toilet gedung.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kesadaran bahwa sumber air di bumi melimpah, namun jumlah air bersih memiliki keterbatasan. Kompas Gramedia berkomitmen untuk menghemat pasokan air bersih dengan memanfaatkan air hujan sebagai bentuk dukungan terhadap konservasi air tanah dan juga upaya berkelanjutan.

Penulis: Clarissa Liani / Corp. Communications
Editor: Brianti Noviran dan Agatha Tristanti / Corp. Communications