Info KG

Tip Melatih Diri Mengelola Energi Buat Kamu yang Lagi WFH

GODFRIDA WINDA PUTRI NOVIASIH

Corporate Branding Analyst - Dipublikasikan

Jam kerja super fleksibel selama WFH memaksa kita tidak lepas dari perangkat elektronik yang kita miliki. Berbagai meeting di waktu yang bersamaan, mikirin urusan rumah, dan lain sebaginya membuat kita merasa butuh break sesering mungkin.

Seberapa sering kamu tetap menggunakan gawai saat istirahat? Kalau jawabanmu “sering”, selamat! Kamu sudah membuang waktu istirahatmu. Kok bisa?

Berselancar di media sosial yang dianggap banyak orang sebagai “penyegaran” supaya nggak burnout, justru merupakan aktivitas yang menyedot energimu. Ada ungkapan “If you wonder why you’re always tired, social media is still an energy exchange”. Melihat media sosial tetap butuh perhatian, waktu, dan pikiran kita, bukan?

Fellexandro Ruby memberikan analogi “baterai” kita serupa dengan baterai smartphone. Alias, tanpa sadar, terkadang ada banyak sekali aplikasi yang bekerja dan menguras energi kita. Sekali lagi, tanpa kita sadari.

whatsapp image 2021 09 15 at 12 32 15

Berbagai notifikasi pesan mulai dari WhatsApp, Instagram, e-mail, situs berita online, scroll TikTok, game dan sebagainya, secara tidak sadar kita izinkan menyedot “baterai” kita setiap harinya.

Nggak percaya? Coba, berapa banyak di antara kamu yang dengar bunyi notif saja sudah spaneng? Atau ngedumel, “Aduh, apa lagi nih”, anyone can relate?

Cara kerjanya persis banget sama aplikasi yang bekerja di background seperti yang dibilang Ruby. Celakanya, aplikasi di background itu tetap kita izinkan refresh dalam kurun waktu tertentu.

Notifikasi atau distraksi yang datang dari gawai cerdas ini yang sering membuat kita kurang cerdas. Ia menyita perhatian, mengacaukan fokus, bahkan akhirnya menghabiskan energi kita.

Empat hal yang wajib dilakukan supaya energimu nggak sampai nol alias habis adalah waktu, perhatian, fisik, dan pikiran. Empat hal ini harus kita kelola dengan baik dan seimbang.

1. Waktu

Pernah dengar idiom time flies? Waktu adalah salah satu hal “gratis” yang sering kali kita sepelekan. Kadang 24 jam sehari terasa kurang, tapi bisa juga terasa lama. Hayo warga KG, siapa yang masih hobi prokrastinasi alias menunda-nunda pekerjaan? Jangan sampai kamu nyesel karena akhirnya tidak bisa melakukan yang terbaik ya!

2. Perhatian

Ketika kamu memikirkan hidup orang lain di Instagram, omongan tetangga yang nggak kenal-kenal amat, atau senam jempol di TikTok, itu artinya kamu sudah “mendonasikan” perhatian kamu untuk hal-hal yang nggak penting. Coba arahkan perhatianmu ke hal-hal yang sifatnya lebih postif. Bisa jadi nonton serial dokumenter di Netflix, memperhatikan detail pekerjaan, reach out kabar teman-teman, dan banyak lainnya.

3. Fisik

Bias waktu work hour dan rest hour selama WFH juga penting untuk disiasati. Pengelolaan waktu dan kegiatan kamu akhirnya akan berdampak ke energi yang akan kamu habiskan. Jangan sampai karena nggak bisa membagi waktu, kamu justru memaksa badan kamu. Kurang tidur karena maraton Netflix, lembur kerjaan yang mepet deadline, dipaksa sepedaan jauh tiap weekend, nongkrong sama teman, dan banyak lainnya. Duh, jangan sampai sakit di situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini ya, Warga KG!

4. Pikiran

Adakah yang hobi overthinking? Kalau iya, ada baiknya kamu sering-sering uraikan isi pikiranmu supaya pikiran jadi nggak penat. Caranya gimana? Semerdekamu saja, Warga KG! Bisa kamu tulis apa yang lagi kamu pikirin, bisa kamu rekam di video, bisa kamu langsung breakdown ke kalender, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga bisa gunakan pikiranmu sesuai dengan “jam bego” dan “jam pinter” masing-masing. So, kamu bisa manfaatkan waktu dan pikiranmu sesuai dengan porsi kepentingan hal yang harus kamu pikirkan.

Terus, gimana kita tahu bahwa kita sudah mengelola energi dengan baik? Kalau kata Ko Ruby, “Tanpa lo sadari, lo bisa menyelesaikan lebih banyak hal, lo bisa lebih fokus, dan lo bisa work smarter,” (Ruby, 2021), selamat mengelola energi ya! 

Referensi:

Ruby, Fellexandro. (2021). YOU DO YOU: Discovering Life Through Experiments & Self-Awareness. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

 

Penulis: Damarra Kartika Sari/KGIC Corcomm 2021
Penyunting: Devin Airlangga/Corcomm