Insight Kognisi

>

Soft Competency

Soft Competency

Apa Pentingnya Memiliki Emotional Agility?

THIMOTIUS TERRY VERY ERVINTA

Business Process Analyst - Dipublikasikan

Pernahkah Anda berpikir tentang mengapa terdapat individu yang bisa begitu persuasif? Atau mungkin mengapa terdapat individu yang bisa tetap tenang saat dihadapkan dengan begitu banyak permasalahan? Selain itu, bagaimana bisa ada beberapa orang yang selalu fokus dalam mencapai tujuannya, sedangkan yang lainnya cenderung kehilangan semangat?

 

Semua ini dapat terjadi karena mereka memiliki apa yang disebut sebagai Emotional Agility (kelincahan emosional). Emotional Agility berhubungan erat dengan Emotional Intelligence (kecerdasan emosional), sebuah konsep yang sudah sangat sering kita dengar akhir-akhir ini. Namun, apakah kedua konsep ini sama? Tentulah tidak. Jika Emotional Intelligence hanya berbicara tentang kemampuan untuk mengenali dan mengendalikan emosi, Emotional Agility lebih mengacu pada bagaimana seseorang berusaha untuk mendekati pengalaman batin dan menghadapi emosi-emosinya dengan secara sadar dan produktif. Ini berarti, seseorang yang memiliki Emotional Agility pasti memiliki Emotional Intelligence, namun tidak dengan sebaliknya.

 

Dalam buku yang ditulis oleh Susan David, Emotional Agility didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang kompleks dengan pikiran yang terbuka, pandangan yang jernih, dan juga penerimaan diri. Dengan memiliki Emotional Agility, kita tidak menghindari atau mengabaikan pikiran atau emosi kita yang negatif, melainkan mencoba untuk menghadapinya dengan berani. Keberanian untuk menghadapi semua emosi kita, baik yang positif maupun yang negatif, nantinya akan memicu perubahan-perubahan baru dalam hidup kita.

 

Sejumlah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Frank Bond dari University of London dan yang lainnya menunjukkan bahwa Emotional Agility dapat meredakan stres, mengurangi kesalahan yang diperbuat, membuat pikiran orang menjadi lebih inovatif, dan juga meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja. Ini terjadi karena orang yang memiliki Emotional Agility tahu bagaimana cara untuk mendapatkan wawasan kritis tentang situasi dan interaksi dari perasaan atau emosi mereka, menggunakan pengetahuan ini untuk beradaptasi, dan menyelaraskan nilai dan tindakan mereka agar mereka dapat berubah kearah yang lebih baik.

 

Namun, bagaimana cara untuk bisa memiliki Emotional Agility? Yang paling pertama bisa kita lakukan adalah dengan berusaha untuk menghadapi semua emosi kita dengan sukarela dan rasa ingin tahu yang tinggi. Semua emosi kita ini, termasuk perasaan yang negatif, nantinya bisa kita gunakan sebagai sumber energi dan juga sumber kreativitas untuk kita bisa menjalankan kehidupan yang kita inginkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita dapat memahami bagaimana posisi kita dalam hal memiliki kelincahan emosional. Corporate Human Resource saat ini sedang mengadakan riset mengenai Emotional Agility, dimana hasil dari riset ini diharapkan dapat menjadi salah satu landasan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Kompas Gramedia dan Indonesia. Berkaitan dengan tujuan di atas, dengan kerendahan hati kami memohon partisipasi dan bantuan Anda dalam penelitian ini dengan cara mengisi kuesioner berikut ini.

(Oleh: Aviana Handoko - Assessment Analyst Intern - Corporate Human Resource)