Insight Kognisi

>

Leadership

Leadership

Transformasi Kepemimpinan Melalui Kegigihan dan Pola Pikir Berkembang

Ibu SULYANA ANDIKKO ANDIKKO

HR Expertise Specialist - Dipublikasikan

Kondisi yang cepat berubah pada era digitalisasi membuat setiap organisasi harus bergerak cepat dan terus belajar untuk dapat bertumbuh. Hal ini  menjadikan peran seorang pemimpin lebih krusial dari sekadar mencetak prestasi sebuah proyek, tetapi juga dalam konteks pengembangan anggota timnya. Dalam webinar Kognisi “Grit and Growth Mindset Leadership” pada 18 Mei 2020 lalu Co-founder Relearn and Learning Dimas Sayyid Mahfuzh menyampaikan bahwa alih-alih merupakan talenta sejak lahir, kepemimpinan adalah suatu hal yang dapat dipelajari. Paparan dan diskusi selama 1,5 jam menarik antusiasme hampir 70 peserta baik dari publik maupun karyawan Kompas Gramedia.

‘Resep’ Menjadi Pemimpin yang Baik
Dimas memaparkan bahwa setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi pemimpin yang baik. Pertama, tentukan tujuan (purpose); ketika tujuan sudah jelas akan lebih mudah untuk lanjut ke tahap berikutnya. Kedua, manusia (people); terkait dengan pola pikir dan motivasi intrinsik individu dalam mencapai tujuannya. Terakhir, metode (process); merupakan cara kerja untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, termasuk bagaimana memberdayakan orang lain agar dapat bekerja dengan optimal. 

Namun, dari tiga ‘resep’ tersebut, Dimas berpendapat bahwa kendala mayoritas terjadi pada manusia (people). Hal ini dikarenakan individu kerap kali masih memiliki pola pikir yang salah dan membandingkan dirinya dengan orang lain. “Kalau saya sebagai individu masih belum clear di bagian people karena pola pikir (mindset) saya masih belum benar, membandingkan diri dengan orang lain yang sudah sukses, which is not fair for me, mungkin dia sudah belajar selama 10 tahun tapi saya baru lihat dia seminggu dan pengin punya keahlian kaya dia, gitu,” jelas Dimas.

Lantas, bagaimana mengatasinya? Dimas mulai mengenal istilah ‘Grit’ yang merupakan gabungan dari hasrat atau minat (passion) dan kegigihan (perseverance) dalam mencapai tujuan. Kombinasi dengan ‘Growth Mindset’ yang merupakan sebuah pola pikir bahwa keahlian adalah suatu hal tanpa titik akhir (finite) dan dapat terus bertumbuh dan berkembang melalui dedikasi dan kerja keras. Lalu bagaimana caranya sampai ke titik Grit dan Growth Mindset?

“Di sini saya coba lihat dan baca buku, tapi bukan cuma itu, saya juga implementasi, itu yang menjadi nilai beda antara orang-orang yang belajar dan bener-bener jadikan itu pengetahuan (knowledge) dan orang-orang yang jadiin itu kebijaksanaan (wisdom),” papar Dimas. Dalam kesempatan yang sama, Dimas juga memberikan formula membentuk Grit dan Growth Mindset. Jika sebelumnya disebutkan bahwa Grit merupakan gabungan dari passion dan perseverance, maka formula passion itu sendiri adalah gabungan dari hal yang kita sukai dan kita kuasai. “Kalau kita melakukan sesuatu tanpa skill, yang ada kita akan frustrasi. Lebih parah lagi, kita nggak suka pekerjaannya dan nggak punya skill di situ, bukan cuma frustrasi tapi kita akan menderita,” lanjutnya. 

Pemaparan yang begitu memantik diskusi ini juga mengundang beberapa pertanyaan yang tak kalah menarik dari audiens. Salah satu peserta, Andari Reksi, bertanya dalam konteks karier bagaimana cara memastikan hal yang dikerjakan adalah passion atau suka (love), bukan hanya sekadar penasaran. Menanggapi hal ini, Dimas mengadopsi analogi Angela Duckworth dalam jawabannya, “Love itu adalah ketika mendapat timbal balik untuk diri kamu, nggak cuma ngasih. Ketika kamu melakukan something itu mungkin ada impact monetary-nya, itu satu. Terus yang kedua, kamu menjadi individu yang lebih baik. Ukurannya apa? Bandingkan diri kamu 5 tahun yang lalu dan yang sekarang, apakah dengan melakukan hal tersebut membuatmu menjadi better human being?”

Sebagai penutup, ia menekankan pentingnya untuk implementasi melalui cara trial and improve. “Dari saya sih sebenernya the essence of knowledge is wisdom, jadi wisdom tuh knowledge yang dipraktikkan di kehidupan nyata dan jadi sebuah pengalaman (experience)," tutupnya.

Kognisi adalah platform berbasis edukasi khusus untuk karyawan Kompas Gramedia dengan berbagai pilihan materi dan kelas. Informasi lebih lanjut mengenai Kognisi dan webinar (dapat diakses publik) selanjutnya bisa langsung mengunjungi akun Instagram @kognisikg dan situs learning.kompasgramedia.com. Selamat memburu ilmu, Kogifriends! Stay safe and stay sane!


Penulis: Aurina Indah Tiara; Penyunting: Sulyana Andikko